Renungan Harian Katolik Jumat 6 Oktober 2023

Renungan Harian Katolik Jumat 6 Oktober 2023, Bacaan Injil Lukas 10:13-16 (Baca Alkitab – Klik disini)

Bacaan I: Bar. 1:15-22; Mazmur 79:1-2,3-5,8-9; Bacaan Injil: Luk. 10:13-16 Pekan XXVI.

Bacaan Injil Jumat 6 Oktober 2023 – Lukas 10:13-16

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.

Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati.

Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

Renungan Harian Katolik Jumat 6 Oktober 2023, Bacaan Injil

Mukjizat bukan menjadi tolok ukur keselamatan. Sejak permulaan karya-Nya Yesus menyatakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat!” Sebab itu, peristiwa kemuliaan Tuhan yang ajaib dan kita alami dalam hidup hendaknya memperkuat pertobatan kita kepada Allah.

Aneka cara yang dipakai Tuhan untuk mengajak manusia bertobat memperlihatkan betapa Tuhan sangat mencintai manusia. Karena cinta-Nya begitu besar, Tuhan tidak pernah bosan mengajak manusia untuk bertobat.

Tuhan tidak pernah kekurangan akal dalam usaha mentobatkan manusia. Berlimpahnya mukjizat di Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum masih belum cukup untuk bisa meyakinkan penduduknya agar bertobat.

Ketiga nama kota itu mungkin bisa menjadi simbol “nama-nama” wilayah hidup kita yang masih belum mau sungguh percaya.

Semua itu adalah wilayah dalam diri kita di mana kita masih meragukan apakah wilayah itu bisa dijangkau oleh cinta-Nya dan diubah sepenuhnya oleh Yesus.

Akibatnya, di tengah berlimpahnya kebaikan Tuhan, ada dari kita tetap mengajukan syarat: hanya kalau ada sesuatu yang lebih hebat lagi, aku akan sungguh percaya! Yesus mengecam kota-kota di mana Ia melakukan banyak mukjizat.

Hal itu terjadi karena mereka tidak terbuka akan kehadiran dan karya Yesus. Kecaman Yesus ini merupakan sebuah tantangan bagi kita.

Kita diminta untuk terbuka akan kehadiran Yesus yang menyelamatkan. Keterbukaan itu kita nyatakan dalam perubahan hidup dan pertobatan kita.