Renungan Harian Katolik Rabu 27 September 2023

Renungan Harian Katolik Rabu 27 September 2023, Bacaan Injil Lukas 9:1-6 (Baca Alkitab – Klik disini)

Bacaan I: Ezr. 9:5-9; Mazmur Tb. 13:2,3-4a,4bcd,5,8; Bacaan Injil: Luk. 9:1-6; Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo Pekan XXV.

Bacaan Injil Rabu 27 September 2023 – Lukas 9:1-6

Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang.

Yesus berkata kepada mereka, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ.

Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.”

Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

Renungan Harian Katolik Rabu 27 September 2023, Bacaan Injil

“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit”

Yesus mengutus para murid tetapi melarang mereka untuk membawa bekal. Bukan untuk menelantarkan mereka. Sebab, bekal non meteri yang Ia berikan jauh lebih dari cukup.

Mereka diberi-Nya tenaga dan kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit, yang kalau dipakai dengan baik pasti mendatangkan kebaikan dan tentu saja membuat mereka tidak berkekurangan.

Dengan pergi tanpa bekal, mereka diajak untuk mengandalkan Tuhan dan secara total melaksanakan tugas perutusannya, tanpa disibukkan dengan urusan perbekalan.

Selain itu, karena tanpa bekal, mereka juga akan selalu ingat untuk kembali kepada Yesus, Sang Sumber Hidup sejati. Secara sederhana, Injil ini dapat kita terapkan dalam keterkaitan erat antara hidup, doa dan Ekaristi dengan hidup sehari-hari.

Dalam doa dan Ekaristi, kita datang kepada Tuhan untuk menerima tenaga dan kuasa dari-Nya, kemudian kita kembali dalam rutinitas hidup sehari-hari untuk melaksanakan tugas perutusan dari-Nya.

Di waktu yang akan datang, kita berhenti dari pekerjaan-pekerjaan kita dan kembali lagi kepada Tuhan guna menerima tenaga dan kuasa yang baru, kemudian pergi lagi untuk bekerja.

Begitulah seterusnya siklus hidup beriman kita. Kita bekerja dan menjalankan rutinitas hidup sehari-hari dengan bekal, tenaga dan kuasa dari Tuhan sendiri.