Renungan Harian Katolik Rabu 4 Oktober 2023, Bacaan Injil Lukas 9:57-62 (Baca Alkitab – Klik disini)
Bacaan I: Neh. 2:1-8; Mazmur 137:1-2,3,4-5; Bacaan Injil: Luk. 9:57-62; Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi Pekan XXVI.
Bacaan Injil Rabu 4 Oktober 2023 – Lukas 9:57-62
Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana pun Engkau pergi.”
Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Lalu kepada orang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Berkatalah orang itu, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.”
Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.”
Seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.”
Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Renungan Harian Katolik Rabu 4 Oktober 2023, Bacaan Injil
Menjadi murid Yesus adalah sebuah panggilan jiwa. Menjadi murid-Nya itu gampang-gampang susah. Demikian juga menjadi orang Kristiani itu merupakan sebuah panggilan. Panggilan itu antara susah-susah gampang.
Siapa yang sungguh sadar hendak menjadi Kristiani, pasti akan mengalami sukacita yang mendalam, yang timbul dari dalam diri. Militansi iman akan menjadi bagian dari hidupnya. Semangat hidup sebagai orang Kristiani akan sangat tampak dan berbuah.
Apa yang diperjuangkannya adalah nilai-nilai Kristiani. Ia tidak takut terhadap banyak tantangan karena imannya. Namun siapa yang hanya ikut-ikutan atau hanya terima nasib, Kristianitas menjadi hambatan dalam banyak hal.
Misalnya dalam berkarir, biasanya orang Kristen akan susah untuk naik pangkat. Biasanya akar-akar dan nilai-nilai Kristiani tidak tertanam kuat dalam dirinya. Karena alasan jabatan, orang dengan mudah meninggalkan komunitas Kristianinya.
Karena alasan keselamatan keluarganya, seorang Kristiani bisa dengan mudah mengubah status agama dalam KTPnya dan dalam kartu keluarganya. Demikianlah jadinya bahwa menjadi orang Kristen itu gampang-gampang susah.
Secara sosial mungkin terlihat banyak susahnya, karir tidak cepat menanjak, relasi sosial menjadi canggung, hidupnya hanya dalam kelompok kecil saja. Maka setiap orang Kristiani dipanggil untuk menjadi orang yang berkualitas, baik secara sosial maupun secara keimanan.
Jika tidak mempunyai standar-standar kulaitas, maka dengan mudah orang-orang Kristiani akan menjadi yang terbelakang dalam segala aspek kehidupan.
Dalam perikopa hari ini, ada tiga jenis orang Kristiani. Pertama, mereka adalah golongan yang menggebu-gebu hendak mengikuti Yesus tanpa pikir panjang. Pokoknya mengikuti begitu saja, meskipun mereka tidak tahu persis apa dan siapa yang diikuti dan bagaimana kedepannya.
Terhadap yang demikian Yesus mengingatkan bahwa menjadi murid-Nya berarti harus siap untuk menerima berbagai resiko yang mungkin. Apakah siap? Maka harus dipikirkan secara mendalam untuk menjadi murid-Nya.
Kedua, adalah mereka yang dipanggil namun menolak panggilan itu. Terhadap yang demikian, Yesus mengingatkan bahwa kekuatiran dan kecemasan justru akan membunuhnya. Menjadi pewarta kabar keselamatan tidak mungkin dalam suasana kematian.
Justru kabar sukacita itu harus membawa keselamatan dan kehidupan yang menggembirakan. Ketiga, adalah mereka yang tidak menolak namun juga tidan menerima dengan jelas panggilan itu. Mereka mau ikut, namun ada ‘tapi’ nya yang mengikuti dibelakang kesanggupannya.
Terhadap yang demikian, Yesus mengingatkan bahwa keterarahan yang fokus menjadi bagian penting ketika menjadi pewarta kabar keselamatan. Tolah-toleh dan belak-belok menandakan kebimbangan dan keraguan.
Kerajaan Allah merupakan sebuah kepastian, namun bagaimana mungkin yang hendak menuju kesana justru tidak mengalami kepastian?
Termasuk yang manakah kita? Yang grusa-grusu dan spontan? Yang menolak? Atau yang bimbang dan ragu?
Hari ini kita diajak untuk semakin meneguhkan Kekristenan kita. Sebagai orang Kristen, masih kah kita mempunyai jalan yang tidak Kristiani?