Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Oktober 2023, Bacaan Injil Lukas 11:27-28 (Baca Alkitab – Klik disini)
Bacaan I: Yl. 3:12-21; Mazmur 97:1-2,5-6,11-12; Bacaan Injil: Luk. 11:27-28 Sabtu Pekan Biasa XXVII Warna Liturgi Hijau.
Daftar isi
Bacaan Injil Sabtu 14 Oktober 2023 – Lukas 11:27-28
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu,
dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!”
Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Renungan Harian Katolik Sabtu 14 Oktober 2023, Bacaan Injil
Firman hari ini secara singkat merumuskan pujian terhadap seorang ibu yang mempunyai anak terkenal. Dia tidak lain adalah Maria. “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” (Luk 11,27).
Hanya saja kebahagiaan sejati bagi Yeus tidaklah tergantung pada hubungan darah daging seperti itu, melainkan dalam mendengarkan dan melaksanakan firman Allah. “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk 11,28).
Di situ orang menemukan landasan kokoh untuk hubungan pribadi dengan Allah. Dalam hubungan itulah Bunda Maria mendapat pujian. Ibu tak hanya terkenal karena menjadi ibu Yesus, tetapi karena mengandung dan melahirkan firman Allah.
Firman itu telah dikandung dalam hati dan dinyatakan dalam perjuangan hidup sepenuhnya. Sejak semula ia telah meng-Amin-i kehendak Allah yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel.
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1,38). Apakah firman itu juga mengolah dan menyuburkan hidup kita sebagai pribadi maupun bersama?
Yesus pasti tidak mau meremehkan hubungan darah dalam kehidupan. Dengan pernyataan itu, Yesus mau menunjukkan landasan mutu kebahagiaan sejati. Mendengarkan firman Allah dan memeliharanya dalam hidup merupakan landasan kualitas itu.
Kita tahu bahwa hubungan darah daging pun kalau kehilangan landasan muti itu bisa terganggu juga. Nah, apakah murid-murid Yesus (termasuk kita semua) masih menghargai mutu itu sehingga kita melandaskan kebahagiaan seperti diinginkan Yesus Penyelamat kita?